Minggu, 09 November 2014

Sistem dan Enzim Pencernaan Cyprinus carpio

Morfologi Ikan Mas (Cyprinus carpio)


Anatomi Ikan Mas (Cyprinus carpio)


  • Morfologi ikan mas
Ikan mas termasuk famili Cyprinidae yang mempunyai ciri-ciri umum, badan ikan mas berbentuk memanjang dan sedikit pipih ke samping (Compresed) dan mulutnya terletak di ujung tengah (terminal), dan dapat di sembulka, di bagian mulut di hiasi dua pasang sungut, yang kadang-kadang satu pasang di antaranya kurang sempurna dan warna badan sangat beragam.
Tubuh ikan mas digolongkan (3) tiga bagian yaitu kepala, badan, dan ekor. Pada kepala terdapat alat-alat seperti sepasang mata, sepasang cekung hidung yang tidak berhubungan dengan rongga mulut, celah-celah insang, sepasang tutup insang, alat pendengar dan keseimbangan yang tampak dari luar (Cahyono, 2000). Jaringan tulang atau tulang rawan yang disebut jari-jari. Sirip-sirip ikan ada yang berpasangan dan ada yang tunggal, sirip yang tunggal merupakan anggota gerak yang bebas. Selain itu system alat pencernaan ikan mas secara umum terdiri atas saluran pencernaan berturut-turut dari mulut hingga ke anus sebagai berikut:
1.Rongga mulut, di dalam rongga terdadat sebagai berikut
   a. Lidah yang melekat pada dasar mulut dan tidak dapat di gerakan
   b. Kelenjar-kelenjar lendir, tetapi tidak terdapat kelenjar ludah.
   c. Rahang dengan gigi-gigi kecil berbentuk kerucut.
2. Faring, yaitu pangkal tenggorokan yang tempatnya yang sesuai dengan tempat insang.
3. Kerongkongan yaitu kelanjutan faring yang terletak di belakang insang.
4. Lambung yaitu kelanjutan kerongkongan yang merupakan pembesaran dari usus.
5. Ususnya panjang dan berliku-liku pada saluran pencernaan terdapat beberapa kelenjar pencernaan, antara lain:
a)      Hati, terletak di bagian muka rongga badan meluas mengelilingi usus.
b)      Pangkereas terletak dibagian lambung dan usus.
c)      Jantung, terletak di dalam rongga tubuh yang dibatasi dekat daerah insang dan di bungkus oleh selaput.
Disamping alat-alat yang terdapat dalam, rongga peritoneum dan pericardium, gelembung renang, ginjal, dan alat reproduksi pada sistem pernapasan ikan umumnya berupa insang.
Ikan mas dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian antara 150-1000 m diatas permukaan laut, dengan suhu 20oC-25oC pH air antara 7-8 (Herlina,2002). Diantara jenis ikan Mas itu sendiri jika di amati lebih lanjut ada perbedaan dari segi sisik, bentuk badan, sirip mata dan perbedaan ini menunjukkan adanya perbedaan ras pda jenis ikan air tawar.
Ikan ini merupakan ikan pemakan organisme hewan kecil atau renik ataupun tumbuh-tumbuhan (omnivore). Kolam yang di bangun dari tanah banyak mengandung pakan alami,ikan ini mengaduk Lumpur,memangsa larva insekta,cacing-cacing mollusca. Jenis makan dan tambahan yang biasa di berikan pada ikan mas adalah bungkil kelapa atau bungkil kacang, sisa rumah pemotongan hewan, sampah rumah tangga dan lain-lain, sedangkan untuk makanan buatan biasanya di berikan berupa crumble dan pellet. Pakan berupa tepung yang biasanya untuk pakan benih ikan, pelet (padatan tepung yang dibentuk silinder kecil), crumble (bentuk pelet yang dihancurkan kasar) utnuk pakan masa pembesaran. Ukuran pelet pun bervariasi mulai dari 3, 4, 5 mm.
Beberapa bentuk pakan crumble (kiri) dan pellet (kanan)
(Sumber : forbeg-international.com)


  1. Pakan berbentuk crumble memiliki ukuran butiran yang lebih kecil daripada pellet sehingga mudah dikonsumsi anak ayam. Hal ini dikemukakan oleh Cerrate et al. (2009) dimana anak ayam lebih menyukai pakan berukuran lebih kecil (crumble) daripada yang lebih besar (pellet).
  2. Kandungan protein dalam pakan starter (berbentuk crumble) lebih tinggi daripada pakan finisher (bentuk pellet). Hal ini didasarkan pada kebutuhan protein ayam fase starter memang lebih tinggi daripada ayam fase finisher.


  • Saluran pencernaan
Mulai dari muka ke belakang, saluran pencernaan tersebut terdiri dari mulut, rongga mulut, farings, esofagus, lambung, pilorus, usus, rektum dan anus.
a. Mulut
Bagian terdepan dari mulut adalah bibir, pada ikan-ikan tertentu bibir tidak berkembng dan malahan hilang secara total karena digantikan oleh paruh atau rahang (ikan famili scaridae, diodotidae, tetraodontidae). Pada ikan belanak atau tambakan, bibir berkembang dengan baik dan menebal, bahkan mulutnya dapat disembulkan. Keberadaan bibir berkaitan erat dengan cara mendapatkan makanan. Di sekitar bibir pada ikan tertentu terdapat sungut, yang berperan sebagai alat peraba. Mulut terletak di ujung hidung dan juga terletak di atas hidung.
b. Rongga mulut
Di bagian belakan mulut terdapat ruang yang disebut rongga mulut. Rongga mulut ini berhubungan langsung dengan segmen faring. Secara anatomis organ yang terdapata pada rongga mulut adalah gigi, lidah dan organ palatin. Permukaan rongga mulut diselaputi oleh lapisan sel permukaan (epitelium) yang berlapis. Pada lapisan permukaan terdapat sel-sel penghasil lendir (mukosit) untuk mempermudah masuknya makanan. Disamping mukosit, di bagian mulut juga terdapat organ pengecap (organ penerima rasa) yang berfungsi menyeleksi makanan.
c. Farings
Lapisan permukaan faring hampir sama dengan rongga mlut, masih ditemukan organ pengecap, Sebagai tempat proses penyaringan makanan.
d. Esofagus
Permulaan dari saluran pencernaan yang berbentuk seperti pipa, mengandung lendir untuk membantu penelanan makanan. Pada ikan laut, esofagus berperan dalam penyerapan garam melalui difusi pasif menyebabkan konsentrasi garam air laut yang diminum akan menurun ketika berada di lambung dan usus sehingga memudahkan penyerapan air oleh usus belakang dan rectum (proses osmoregulasi).
e. Lambung
Lambung merupakan segmen pencernaan yang diameternya relatif lebih besar bila dibandingkan dengan organ pencernaan yang lain. Besarnya ukuran lambung berkaitan dengan fungsinya sebagai penampung makanan. Seluruh permukaan lambung ditutupi oleh sel mukus yang mengandung mukopolisakarida yang agak asam berfungsi sebagai pelindung dinding lambung dari kerja asam klorida. Sebagai penampung makanan dan mencerna makanan secara kimiawi. Pada ikan-ikan herbivora terdapat gizard (lambung khusus) berfungsi untuk menggerus makanan (pencernaan secara fisik).
f. Pilorus
Pilorus merupakan segmen yang terletak antara lambung dan usus depan. Segmen ini sangat mencolok karena ukurannya yang mengecil/menyempit.
g. Usus ( intestinum)
Merupakan segmen yang terpanjang dari saluran pencernaan. Intestinum berakhir dan bermuara keluar sebagai anus. Merupakan tempat terjadinya proses penyerapan zat makanan.

h.      Rektum
Rektum merupakan segmen saluran pencernaan yang terujung. Secara anatomis sulit dibedakan batas antara usus dengan rektum. Namun secara histologis batas antara kedua segmen tersebut dapat dibedakan dengan adanya katup rektum.
i.     Kloaka
Kloaka adalah ruang tempat bermuaranya saluran pencernaan dan saluran urogenital. Ikan bertulang sejati tidak memiliki kolaka, sedangkan ikan bertulang rawan memiliki organ tersebut.
j. Anus
Anus merupakan ujung dari saluran pencernaan. Pada ikan bertulang sejati anus terletak di sebelah depan saluran genital. Pada ikan yang bentuk tubuhnya memanjang, anus terletak jauh dibelakang kepala bedekatan dengan pangkal ekor. Sedangkan ikan yang tubuhnya membundar, posisi anus terletak jauh di depan pangkal ekor mendekati sirip dada.


  • ENZIM PENCERNAAN PADA IKAN MAS (Cyprinus carpio).
Pencernaan merupakan proses pemecahan senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih kecil. Proses pemecahan senyawa tersebut menghasilkan energi yang penting bagi kebutuhan sel, jaringan, organ dan makhluk hidup. Pencernaan merupakan proses kimia. Proses kimia membutuhkan adanya enzim untuk perubahan kimia bahan dasarnya. Enzim berperan dalam meningkatkan kecepatan reaksi tanpa mempengaruhi hasil reaksi dan tidak ikut bereaksi. Dalam proses pencernaan, enzim dihasilkan oleh berbagai organ, seperti usus halus, kelenjar ludah dan lambung. Enzim bersifat spesifik dalam proses pemecahan bahan kompleks(karbohidrat, protein, vitamin dan mineral) .
Praktikum sistem pencernaan dilakukan dengan mengadakan uji terhadap keberadaan enzim di usus ikan dan menguji fungsi empedu dalam proses pencernaan. Pengujian dilakukan secara tidak langsung, yaitu dengan mendeteksi hasil dari kerja enzim. Pengujian dilakukan terhadap enzim amilase, enzim maltase, enzim tripsin dan pengaruh empedu terhadap lemak. Enzim diekstrak dari ikan mas (Cyprinus carpio).
Ikan Mas merupakan salah jenis ikan konsumsi air tawar, berbadan  memanjang pipih ke samping dan lunak. Sampai saat ini sudah terdapat 10 ikan mas yang dapat diidentifikasi berdasarkan karakteristik morfologisnya. Mulut terletak di ujung tengah dan dapat disembulkan. Bagian anterior mulut terdapat dua pasang sungut berukuran pendek. Secara umum, hampir seluruh tubuh ikan mas ditutupi sisik dan hanya sebagian kecil saja yang tubuhnya tidak ditutupi sisik. Sisik ikan mas ini berukuran relatif besar dan digolongkan dalam tipe sisik sikloid berwarna hijau, biru, merah, kuning keemasan atau kombinasi dari warna-warna tersebut sesuai dengan rasnya. Ikan mas mudah diperoleh dan mudah dikembangbiakkan. Hal ini dikarenakan ikan mas mudah beradaptasi terhadap lingkungan dan makanan yang diperoleh.


  • Enzim
Enzim adalah satu atau beberapa gugus polipeptida (protein) yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia. Enzim bekerja dengan cara menempel pada permukaan molekul zat-zat yang bereaksi dan dengan demikian mempercepat proses reaksi. Percepatan terjadi karena enzim menurunkan energi pengaktifan yang dengan sendirinya akan mempermudah terjadinya reaksi. Sebagian besar enzim bekerja secara khas, yang artinya setiap jenis enzim hanya dapat bekerja pada satu macam senyawa atau reaksi kimia. Hal ini disebabkan perbedaan struktur kimia tiap enzim yang bersifat tetap. Sebagai contoh, enzim α-amilase hanya dapat digunakan pada proses perombakan pati menjadi glukosa. Enzim dipelajari dalam enzimologi (Campbell,1995).
Enzim membantu proses metabolisme di dalam tubuh. Enzim banyak terdapat pada makanan segar karena enzim sangat sensitive terhadap panas dan akan rusak dalam proses pemasakan dan pasteurisasi. Enzim berperan penting bagi kehidupan dengan cara menjalankan seluruh metabolisme tubuh. Kita tidak dapat mencerna atau menyerap makanan dan kita pun bisa mati jika tidak ada enzim dalam tubuh. Enzim adalah biokatalisator spesifik yang bergabung dengan koenzim (vitamin dan mineral) yang menjalankan roda kehidupan melalui metabolisme agar tubuh dapat berfungsi dengan baik. Pada umumnya kita sudah mengetahui kegunaan vitamin dan mineral bagi tubuh, akan tetapi kemungkinan besar Anda tidak menyadari bahwa vitamin tidak akan diaktifkan dalam tubuh sampai bergabung dengan enzim (Campbell,1995).
 Jumlah enzim yang kecil di dalam sel mempersulit pengukuran kadarnya di dalam ekstrak jaringan atau cairan. Untungnya, aktivitas katalitis yang dimiliki enzim dapat menjadi sarana pemeriksaan yang sensitive dan spesifik bagi pengukuran kadar enzim itu sendiri. Kemampuan mengatalitis transformasi ribuan, puluhan ribu, atau bahkan lebih molekul substat menjadi produk dalam periode waktu yang singkat memberikan kepada setiap molekul enzim kemampuan untuk secara kimiawi menguatkan keberadaannya (Lehninger, 1995).
Untuk mengukur kadar enzim di dalam sebuah sampel ekstrak jaringan atau cairan biologik lain, kecepatan reaksi yang dikatalitis oleh enzim dalam sampel tersebut harus ditentukan. Dalam kondisi yang tepat, hasil pengukuran kecepatan reaksi harus sebanding dengan jumlah enzim yang ada. Karena jumlah molekul atau massa enzim yang ada sukar ditentukan, hasil pengukuran tersebut dinyatakan dalam unit enzim. Jumlah relatif enzim dalam berbagai ekstrak kemudian dapat dibandingkan. International Union of Biocemistry mengartikan satu unit aktivitas enzim sebagai 1 mikromol (1 mmol; 10-6) substrat yang bereaksi atau produk yang ditransformasikan per menit.
Susunan spasial dan kompartementalisasi enzim, substrat, serta kofaktor di dalam sel mempunyai makna yang teramat penting. Sebagai contoh, di dalam sel-sel hati, enzim untuk glikolisis terdapat di dalam sitoplasma sedangkan enzim untuk siklus asam sitrat di dalam mitokondria. Distribusi enzim diantara berbagai organel subselular dapat dipelajari setelah dilakukan fraksionasi homogenat sel melalui sentrifugasi berkecepatan tinggi. Kandungan enzim pada setiap fraksi kemudian diperiksa (http://id.wikipedia.org/wiki/Enzim).


  • Enzim Pencernaan pada Ikan Mas
Berikut ini adalah beberapa enzim yang berperan dalam pencernaan ikan mas diantaranya adalah:
1.      Tripsin
Tripsin adalah suatu enzim pemecah protein atau proteose, yang dihasilkan oleh sel-sel pankreas dalam bentuk molekul tripsinogen yang tidak aktif. Tripsinogen akan diaktifkan menjadi tripsin oleh enterokinase yaitu enzim yang dihasilkan oleh usus. Tripsin dapat bekerja maksimal pada pH 8-9. Pembuktian adanya enzim tripsin dapat dilakukan dengan uji biuret, apabila bahan uji mengandung protein yang memiliki dua atau lebih ikan peptida akan berwarna keunguan bila diuji dengan reagen biuret.
2.      Amilase
Amilase(α-amilase) terdapat pada saliva dan usus halus. Amilase berfungsi sebagai katalis dalam proses hidrolisis amilum, dekstrin dan glikogen menjadi maltosa. Maltosa adalah disakarida yang terbentuk dari dua molekul glukosa. Ikatan yang terjadi adalah antara karbon nomor 1 dan atom karbon nomor 4, oleh karenanya maltosa masih memiliki gugus –OH glikosidik dan demikian masih mempunyai sifat mereduksi. Maltosa merupakan hasil hidrolisis amilum dengan asam maupun enzim. Dalam tubuh amilum mengalami hidrolisis menjadi maltosa oleh enzim amilase. Pengujian enzim amilase dapat dilakukan dengan uji Benedict. Glukosa akan mereduksi Cu2+ menjadi Cu+ yang kemudian mengendap sebagai Cu2O. Endapan yang terbentuk dapat berwarna hijau, kuning atau merah bata tergantung konsentrasi bahan uji yang diperiksa.
3.      Lipase
Lipase dalam cairan pankreas berfungsi sebagai katalis dalam proses hidrolisis lemak menjadi asam lemak, gliserol, monoasilgliserol dan diasilgliserol. Aktivitas enzim lipase dapat bertambah dengan adanya ion Ca2+ dan asam empedu, dan bekerja secara optimal pada pH 7-8,8.



  • Komposisi Makanannya
Ikan mas termasuk kelompok ikan pemakan segala jenis makanan (omnivore), pada masa mudanya memakan zooplankton dan setelah tumbuh lebih besar ikan mas mulai berkelakuan sebagai ikan pemakan. Jasad-jasad air yang hidup didasar perairan (bentos) seperti larva chironomus, cacing oligochaeta, tubifex, dan berbagai jenis moluska. Larva ikan mas ini mulai kehabisan kuning telor setelah berumur 2-4 hari.
Pemberian pakan yang sesuai akan menghindarkan ikan dari berbagai serangan penyakit, kususnya penyakit nutrisi. Penyakit nutrisi ini biasanya menyerang ikan yang hanya diberi pakan sembarangan tanpa memperhitungkan nutrisi yang dibutuhkan oleh ikan pemberian pakan dengan kadar lemak tinggi juga menyebabkan difisiensi thiamin (Vitamin B1).
Penyakit nutrisi dapat dihindari dengan pemberian kombinasi pakan alami dan pakan buatan dengan komposisi yang lengkap.
Hal lain yang harus diperhatikan adalah kualitas pakan yang diberikan. Pakan yang sudah busuk atau pakan buatan yang kadaluarsa (tengik/berjamur) dapat menyebabkan ikan menjadi sakit.
1)      Kekurangan vitamin
Kekurangan vitamin dapat mengakibatkan kelainan pada bentuk tubuh dan fungsi organ pada ikan. Lebih lanjut hal ini mengakibatkan lambatnya pertumbuhan dan rendahnya sintasan sehingga sangat merugikan pembudidaya. Kekurangan vitamin ini juga menyebabkan ikan rentan terhadap serangan penyakit bakterial dan jamur yang dapat mengakibatkan kerugian yang lebih besar lagi.
2)      Kekurangan protein
Kekurangan protein berarti kekurangan asam amino yang merupakan zat yang diperlukan untuk ketahanan tubuh, sehingga kekurangan protein menyebabkan ikan menjadi mudah terserang penyakit infeksi.
3) Kekurangan asam lemak essensial
Kekurangan asam lemak essensial menyebabkan perubahan warna dan erosi pada sirip serta masuknya lemak kedalam hati. Hal ini menebabkan lemahnya pertahanan tubuh ikan dan lambatnya pertumbuhan.
3)      Lipoid liver degeneration
Penyakit ini disebut juga lipodosis. Menyebabkan pembengkakan pada hati dan kekurangan darah. Pertumbuhan ikan menjadi lambat dan sintasannya rendah. Penyakit ini disebabkan oleh pemberian pakan yang lemaknya sudah rusak.
Penyakit nutrisi dapat dihindari dengan pemberian kombinasi pakan alami dan pakan buatan dengan komposisi yang lengkap


  • Jenis-Jenis Pakan Ikan Mas
  • Pakan Buatan
Dalam pembenihan secara intensif biasanya diutamakan pakanpemberian pakan buatan. Pakan yang berkualitas baik mengadung zat-zat makanan yang cukup yaitu: protein yang mengandung sam amino esensial, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral. Masing-masing ikan mempunyai kebutuhan optimal protein yang berbeda-beda, misalnya untuk daerah tropis, benih ukuran kebul dan putihan memerlukan protein sekitar 50%, ukuran jari (gelondongan) memerlukan protein 40%, dan ikan yang berukuran lebih besar memerlukan protein antara 30 – 35%. Karbohidrat dalam pakan kira-kira 30%. Adapun bentuk dan ukuran pakan setiap ikan memiliki ukuran yang berbeda-beda sesuai dengan bukaan mulut dari ikan tersebut. Adapun beberapa bentuk pakan yang dikenal antara lain emulsi, tepung, remah dan pellet.
a.       Emulsi
Emulsi merupakan bentuk pakan tambahan untuk benih umur 5 – 21 hari. Bahan dari pakan ini terbuat dari kuning telur ayam dan tepung kedelai dengan perbandingan 1 : 1 serta ditambah vitamin 1% (vitamin bisa dibeli di apotek)
b. Tepung Dan Remah
Tepung merupakan pakan tambahan benih ikan yang berumur antara 21-80 hari.jenis pakan buatan ini terdiri dari tepung halus untulk benih yang berumur 40-80 hari.pakan buatan yang berupa tepung ini terbuat dari pellet yang di giling halus dan di ayak.benih yang berumur antar 80-120 hari tidak di beri pakan berupa tepung lagi tetapi berupa remah.pemah merupakan pecahan pellet kering.
c. Pellet
Pellet adalah pakan tambahan yang di cetak dalam bentuk butiran sebesar pil dan diberikan untuk ikan dalam tahap pembesaran formulasi pellet ada bermacam-macam tergantung dari bahan dasarnya berikut ini adalah salah satu contoh formulasi pellet. Keuntungan pelet meningkatkan konsumsi dan efesiensi pakan dibanding dengan pakan alami.
Tepung ikan……………..50%
Tepung kedelai……………30%
Tepung terigu……………..13%
Kuning telur……………….5%
Premix……………………..2%


  • Bahan Bahan Yang Digunakan Dalam Pakan Pelet:
1.      Bahan yang berprotein
2.      Bahan yang mudah didapat didaerah tempat tinggal :
3.      Tepung ikan rucah. Saat ini ikan seperti ini juga untuk daerah tertentu sudah menjadi komoditas yang digunakan untuk capuran terasi udang, makanan bebek dan untuk pakan ternak yang dibuat menjadi tepung.Cara membuatnya ikan di jemur atau di oven sampai kering kemudian ikan yang sudah kering dihaluskan dengan menggunakan mesin penepung.Protein ikan rucah ini sangat tergantung pada jenis ikannya. makin kecil ikannya makin tinggi proteinnya dan semakin putih dagingnya makin tinggi juga proteinnya. Protein ikan rucah berkisar antara 40% – 65%.Tepung ikan ini biasanya digunakan minimal 10% – 20%. Jenis ikan sangat menentukan berapa banyak tepung ikan yang digunakan . Ikan karnivora membutuhkan lebih banyak tepung ikan dibanding ikan herbivora.
4.      Tepung kepala udang. Didapat dari perusahaan pengolahan udang, cara membuat dikeringkan sampai kering kemudian dihaluskan .Protein tepung kepala udang 35% – 45%. Penggunaannya sama dengan tepung ikan.
5.      Tepung tulang
6.      Tepung jeroan ayam sapi atau sejenisnya.
7.      Semua bahan digunakan sesuai kebutuhan protein pelet yang diinginkan.
8.      Bahan yang mengandung pati (untuk perekat) :
9.      Tepung gaplek (singkong yang dikeringkan) kemudian dihaluskan hingga menjadi tepung. Pemakainya hanya 10% – 20%.
10.  Tepung onggok adalah limbah dari pembuatan tapioka, Pemakaiannya 10% – 30%
11.  Tepung tapioka Pemakaiannya 10% – 20%.
12.  Tepung jagung Jagung pipilan kemudian ditepung halus. Pemakaiannya juga 10% – 20%.
13.  Tepung polar katulnya gandum selain untuk gelatinasi tepung ini mempunyai kandungan protein 13% – 15%. Pemakaiannya 20% – 30%.
v  Bahan Lainya Yang Digunakan Dalam Pakan Pelet Adalah:
1.      Dedak halus mempunyai kandungan protein 11% – 13%. Pemakaiannya maksimal 30%.
2.      Bungkil kedelai mempunyai kandungan protein cukup tinggi 45% – 54%. Pemakaiannya 20% – 40%.
3.      Bungkil kelapa mempunyai kandungan protein 15% – 17%.
4.      Minyak ikan Pemakaiannya max 10% apabila melebihi akan mengganggu proses gelatinasi.
5.      Mineral dan vitamin mineral yang dipakai yaitu nacl atau garam dapur. Pemakaiannya 1% -2%
6.      Calsium karbonat atau kapur Pemakaiannya 1% – 3%. Vitamin yang dipakai yaitu vitamin B komplek dan vitamin .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar