Minggu, 09 November 2014

Sistem dan Enzim Pencernaan Cyprinus carpio

Morfologi Ikan Mas (Cyprinus carpio)


Anatomi Ikan Mas (Cyprinus carpio)


  • Morfologi ikan mas
Ikan mas termasuk famili Cyprinidae yang mempunyai ciri-ciri umum, badan ikan mas berbentuk memanjang dan sedikit pipih ke samping (Compresed) dan mulutnya terletak di ujung tengah (terminal), dan dapat di sembulka, di bagian mulut di hiasi dua pasang sungut, yang kadang-kadang satu pasang di antaranya kurang sempurna dan warna badan sangat beragam.
Tubuh ikan mas digolongkan (3) tiga bagian yaitu kepala, badan, dan ekor. Pada kepala terdapat alat-alat seperti sepasang mata, sepasang cekung hidung yang tidak berhubungan dengan rongga mulut, celah-celah insang, sepasang tutup insang, alat pendengar dan keseimbangan yang tampak dari luar (Cahyono, 2000). Jaringan tulang atau tulang rawan yang disebut jari-jari. Sirip-sirip ikan ada yang berpasangan dan ada yang tunggal, sirip yang tunggal merupakan anggota gerak yang bebas. Selain itu system alat pencernaan ikan mas secara umum terdiri atas saluran pencernaan berturut-turut dari mulut hingga ke anus sebagai berikut:
1.Rongga mulut, di dalam rongga terdadat sebagai berikut
   a. Lidah yang melekat pada dasar mulut dan tidak dapat di gerakan
   b. Kelenjar-kelenjar lendir, tetapi tidak terdapat kelenjar ludah.
   c. Rahang dengan gigi-gigi kecil berbentuk kerucut.
2. Faring, yaitu pangkal tenggorokan yang tempatnya yang sesuai dengan tempat insang.
3. Kerongkongan yaitu kelanjutan faring yang terletak di belakang insang.
4. Lambung yaitu kelanjutan kerongkongan yang merupakan pembesaran dari usus.
5. Ususnya panjang dan berliku-liku pada saluran pencernaan terdapat beberapa kelenjar pencernaan, antara lain:
a)      Hati, terletak di bagian muka rongga badan meluas mengelilingi usus.
b)      Pangkereas terletak dibagian lambung dan usus.
c)      Jantung, terletak di dalam rongga tubuh yang dibatasi dekat daerah insang dan di bungkus oleh selaput.
Disamping alat-alat yang terdapat dalam, rongga peritoneum dan pericardium, gelembung renang, ginjal, dan alat reproduksi pada sistem pernapasan ikan umumnya berupa insang.
Ikan mas dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian antara 150-1000 m diatas permukaan laut, dengan suhu 20oC-25oC pH air antara 7-8 (Herlina,2002). Diantara jenis ikan Mas itu sendiri jika di amati lebih lanjut ada perbedaan dari segi sisik, bentuk badan, sirip mata dan perbedaan ini menunjukkan adanya perbedaan ras pda jenis ikan air tawar.
Ikan ini merupakan ikan pemakan organisme hewan kecil atau renik ataupun tumbuh-tumbuhan (omnivore). Kolam yang di bangun dari tanah banyak mengandung pakan alami,ikan ini mengaduk Lumpur,memangsa larva insekta,cacing-cacing mollusca. Jenis makan dan tambahan yang biasa di berikan pada ikan mas adalah bungkil kelapa atau bungkil kacang, sisa rumah pemotongan hewan, sampah rumah tangga dan lain-lain, sedangkan untuk makanan buatan biasanya di berikan berupa crumble dan pellet. Pakan berupa tepung yang biasanya untuk pakan benih ikan, pelet (padatan tepung yang dibentuk silinder kecil), crumble (bentuk pelet yang dihancurkan kasar) utnuk pakan masa pembesaran. Ukuran pelet pun bervariasi mulai dari 3, 4, 5 mm.
Beberapa bentuk pakan crumble (kiri) dan pellet (kanan)
(Sumber : forbeg-international.com)


  1. Pakan berbentuk crumble memiliki ukuran butiran yang lebih kecil daripada pellet sehingga mudah dikonsumsi anak ayam. Hal ini dikemukakan oleh Cerrate et al. (2009) dimana anak ayam lebih menyukai pakan berukuran lebih kecil (crumble) daripada yang lebih besar (pellet).
  2. Kandungan protein dalam pakan starter (berbentuk crumble) lebih tinggi daripada pakan finisher (bentuk pellet). Hal ini didasarkan pada kebutuhan protein ayam fase starter memang lebih tinggi daripada ayam fase finisher.


  • Saluran pencernaan
Mulai dari muka ke belakang, saluran pencernaan tersebut terdiri dari mulut, rongga mulut, farings, esofagus, lambung, pilorus, usus, rektum dan anus.
a. Mulut
Bagian terdepan dari mulut adalah bibir, pada ikan-ikan tertentu bibir tidak berkembng dan malahan hilang secara total karena digantikan oleh paruh atau rahang (ikan famili scaridae, diodotidae, tetraodontidae). Pada ikan belanak atau tambakan, bibir berkembang dengan baik dan menebal, bahkan mulutnya dapat disembulkan. Keberadaan bibir berkaitan erat dengan cara mendapatkan makanan. Di sekitar bibir pada ikan tertentu terdapat sungut, yang berperan sebagai alat peraba. Mulut terletak di ujung hidung dan juga terletak di atas hidung.
b. Rongga mulut
Di bagian belakan mulut terdapat ruang yang disebut rongga mulut. Rongga mulut ini berhubungan langsung dengan segmen faring. Secara anatomis organ yang terdapata pada rongga mulut adalah gigi, lidah dan organ palatin. Permukaan rongga mulut diselaputi oleh lapisan sel permukaan (epitelium) yang berlapis. Pada lapisan permukaan terdapat sel-sel penghasil lendir (mukosit) untuk mempermudah masuknya makanan. Disamping mukosit, di bagian mulut juga terdapat organ pengecap (organ penerima rasa) yang berfungsi menyeleksi makanan.
c. Farings
Lapisan permukaan faring hampir sama dengan rongga mlut, masih ditemukan organ pengecap, Sebagai tempat proses penyaringan makanan.
d. Esofagus
Permulaan dari saluran pencernaan yang berbentuk seperti pipa, mengandung lendir untuk membantu penelanan makanan. Pada ikan laut, esofagus berperan dalam penyerapan garam melalui difusi pasif menyebabkan konsentrasi garam air laut yang diminum akan menurun ketika berada di lambung dan usus sehingga memudahkan penyerapan air oleh usus belakang dan rectum (proses osmoregulasi).
e. Lambung
Lambung merupakan segmen pencernaan yang diameternya relatif lebih besar bila dibandingkan dengan organ pencernaan yang lain. Besarnya ukuran lambung berkaitan dengan fungsinya sebagai penampung makanan. Seluruh permukaan lambung ditutupi oleh sel mukus yang mengandung mukopolisakarida yang agak asam berfungsi sebagai pelindung dinding lambung dari kerja asam klorida. Sebagai penampung makanan dan mencerna makanan secara kimiawi. Pada ikan-ikan herbivora terdapat gizard (lambung khusus) berfungsi untuk menggerus makanan (pencernaan secara fisik).
f. Pilorus
Pilorus merupakan segmen yang terletak antara lambung dan usus depan. Segmen ini sangat mencolok karena ukurannya yang mengecil/menyempit.
g. Usus ( intestinum)
Merupakan segmen yang terpanjang dari saluran pencernaan. Intestinum berakhir dan bermuara keluar sebagai anus. Merupakan tempat terjadinya proses penyerapan zat makanan.

h.      Rektum
Rektum merupakan segmen saluran pencernaan yang terujung. Secara anatomis sulit dibedakan batas antara usus dengan rektum. Namun secara histologis batas antara kedua segmen tersebut dapat dibedakan dengan adanya katup rektum.
i.     Kloaka
Kloaka adalah ruang tempat bermuaranya saluran pencernaan dan saluran urogenital. Ikan bertulang sejati tidak memiliki kolaka, sedangkan ikan bertulang rawan memiliki organ tersebut.
j. Anus
Anus merupakan ujung dari saluran pencernaan. Pada ikan bertulang sejati anus terletak di sebelah depan saluran genital. Pada ikan yang bentuk tubuhnya memanjang, anus terletak jauh dibelakang kepala bedekatan dengan pangkal ekor. Sedangkan ikan yang tubuhnya membundar, posisi anus terletak jauh di depan pangkal ekor mendekati sirip dada.


  • ENZIM PENCERNAAN PADA IKAN MAS (Cyprinus carpio).
Pencernaan merupakan proses pemecahan senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih kecil. Proses pemecahan senyawa tersebut menghasilkan energi yang penting bagi kebutuhan sel, jaringan, organ dan makhluk hidup. Pencernaan merupakan proses kimia. Proses kimia membutuhkan adanya enzim untuk perubahan kimia bahan dasarnya. Enzim berperan dalam meningkatkan kecepatan reaksi tanpa mempengaruhi hasil reaksi dan tidak ikut bereaksi. Dalam proses pencernaan, enzim dihasilkan oleh berbagai organ, seperti usus halus, kelenjar ludah dan lambung. Enzim bersifat spesifik dalam proses pemecahan bahan kompleks(karbohidrat, protein, vitamin dan mineral) .
Praktikum sistem pencernaan dilakukan dengan mengadakan uji terhadap keberadaan enzim di usus ikan dan menguji fungsi empedu dalam proses pencernaan. Pengujian dilakukan secara tidak langsung, yaitu dengan mendeteksi hasil dari kerja enzim. Pengujian dilakukan terhadap enzim amilase, enzim maltase, enzim tripsin dan pengaruh empedu terhadap lemak. Enzim diekstrak dari ikan mas (Cyprinus carpio).
Ikan Mas merupakan salah jenis ikan konsumsi air tawar, berbadan  memanjang pipih ke samping dan lunak. Sampai saat ini sudah terdapat 10 ikan mas yang dapat diidentifikasi berdasarkan karakteristik morfologisnya. Mulut terletak di ujung tengah dan dapat disembulkan. Bagian anterior mulut terdapat dua pasang sungut berukuran pendek. Secara umum, hampir seluruh tubuh ikan mas ditutupi sisik dan hanya sebagian kecil saja yang tubuhnya tidak ditutupi sisik. Sisik ikan mas ini berukuran relatif besar dan digolongkan dalam tipe sisik sikloid berwarna hijau, biru, merah, kuning keemasan atau kombinasi dari warna-warna tersebut sesuai dengan rasnya. Ikan mas mudah diperoleh dan mudah dikembangbiakkan. Hal ini dikarenakan ikan mas mudah beradaptasi terhadap lingkungan dan makanan yang diperoleh.


  • Enzim
Enzim adalah satu atau beberapa gugus polipeptida (protein) yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia. Enzim bekerja dengan cara menempel pada permukaan molekul zat-zat yang bereaksi dan dengan demikian mempercepat proses reaksi. Percepatan terjadi karena enzim menurunkan energi pengaktifan yang dengan sendirinya akan mempermudah terjadinya reaksi. Sebagian besar enzim bekerja secara khas, yang artinya setiap jenis enzim hanya dapat bekerja pada satu macam senyawa atau reaksi kimia. Hal ini disebabkan perbedaan struktur kimia tiap enzim yang bersifat tetap. Sebagai contoh, enzim α-amilase hanya dapat digunakan pada proses perombakan pati menjadi glukosa. Enzim dipelajari dalam enzimologi (Campbell,1995).
Enzim membantu proses metabolisme di dalam tubuh. Enzim banyak terdapat pada makanan segar karena enzim sangat sensitive terhadap panas dan akan rusak dalam proses pemasakan dan pasteurisasi. Enzim berperan penting bagi kehidupan dengan cara menjalankan seluruh metabolisme tubuh. Kita tidak dapat mencerna atau menyerap makanan dan kita pun bisa mati jika tidak ada enzim dalam tubuh. Enzim adalah biokatalisator spesifik yang bergabung dengan koenzim (vitamin dan mineral) yang menjalankan roda kehidupan melalui metabolisme agar tubuh dapat berfungsi dengan baik. Pada umumnya kita sudah mengetahui kegunaan vitamin dan mineral bagi tubuh, akan tetapi kemungkinan besar Anda tidak menyadari bahwa vitamin tidak akan diaktifkan dalam tubuh sampai bergabung dengan enzim (Campbell,1995).
 Jumlah enzim yang kecil di dalam sel mempersulit pengukuran kadarnya di dalam ekstrak jaringan atau cairan. Untungnya, aktivitas katalitis yang dimiliki enzim dapat menjadi sarana pemeriksaan yang sensitive dan spesifik bagi pengukuran kadar enzim itu sendiri. Kemampuan mengatalitis transformasi ribuan, puluhan ribu, atau bahkan lebih molekul substat menjadi produk dalam periode waktu yang singkat memberikan kepada setiap molekul enzim kemampuan untuk secara kimiawi menguatkan keberadaannya (Lehninger, 1995).
Untuk mengukur kadar enzim di dalam sebuah sampel ekstrak jaringan atau cairan biologik lain, kecepatan reaksi yang dikatalitis oleh enzim dalam sampel tersebut harus ditentukan. Dalam kondisi yang tepat, hasil pengukuran kecepatan reaksi harus sebanding dengan jumlah enzim yang ada. Karena jumlah molekul atau massa enzim yang ada sukar ditentukan, hasil pengukuran tersebut dinyatakan dalam unit enzim. Jumlah relatif enzim dalam berbagai ekstrak kemudian dapat dibandingkan. International Union of Biocemistry mengartikan satu unit aktivitas enzim sebagai 1 mikromol (1 mmol; 10-6) substrat yang bereaksi atau produk yang ditransformasikan per menit.
Susunan spasial dan kompartementalisasi enzim, substrat, serta kofaktor di dalam sel mempunyai makna yang teramat penting. Sebagai contoh, di dalam sel-sel hati, enzim untuk glikolisis terdapat di dalam sitoplasma sedangkan enzim untuk siklus asam sitrat di dalam mitokondria. Distribusi enzim diantara berbagai organel subselular dapat dipelajari setelah dilakukan fraksionasi homogenat sel melalui sentrifugasi berkecepatan tinggi. Kandungan enzim pada setiap fraksi kemudian diperiksa (http://id.wikipedia.org/wiki/Enzim).


  • Enzim Pencernaan pada Ikan Mas
Berikut ini adalah beberapa enzim yang berperan dalam pencernaan ikan mas diantaranya adalah:
1.      Tripsin
Tripsin adalah suatu enzim pemecah protein atau proteose, yang dihasilkan oleh sel-sel pankreas dalam bentuk molekul tripsinogen yang tidak aktif. Tripsinogen akan diaktifkan menjadi tripsin oleh enterokinase yaitu enzim yang dihasilkan oleh usus. Tripsin dapat bekerja maksimal pada pH 8-9. Pembuktian adanya enzim tripsin dapat dilakukan dengan uji biuret, apabila bahan uji mengandung protein yang memiliki dua atau lebih ikan peptida akan berwarna keunguan bila diuji dengan reagen biuret.
2.      Amilase
Amilase(α-amilase) terdapat pada saliva dan usus halus. Amilase berfungsi sebagai katalis dalam proses hidrolisis amilum, dekstrin dan glikogen menjadi maltosa. Maltosa adalah disakarida yang terbentuk dari dua molekul glukosa. Ikatan yang terjadi adalah antara karbon nomor 1 dan atom karbon nomor 4, oleh karenanya maltosa masih memiliki gugus –OH glikosidik dan demikian masih mempunyai sifat mereduksi. Maltosa merupakan hasil hidrolisis amilum dengan asam maupun enzim. Dalam tubuh amilum mengalami hidrolisis menjadi maltosa oleh enzim amilase. Pengujian enzim amilase dapat dilakukan dengan uji Benedict. Glukosa akan mereduksi Cu2+ menjadi Cu+ yang kemudian mengendap sebagai Cu2O. Endapan yang terbentuk dapat berwarna hijau, kuning atau merah bata tergantung konsentrasi bahan uji yang diperiksa.
3.      Lipase
Lipase dalam cairan pankreas berfungsi sebagai katalis dalam proses hidrolisis lemak menjadi asam lemak, gliserol, monoasilgliserol dan diasilgliserol. Aktivitas enzim lipase dapat bertambah dengan adanya ion Ca2+ dan asam empedu, dan bekerja secara optimal pada pH 7-8,8.



  • Komposisi Makanannya
Ikan mas termasuk kelompok ikan pemakan segala jenis makanan (omnivore), pada masa mudanya memakan zooplankton dan setelah tumbuh lebih besar ikan mas mulai berkelakuan sebagai ikan pemakan. Jasad-jasad air yang hidup didasar perairan (bentos) seperti larva chironomus, cacing oligochaeta, tubifex, dan berbagai jenis moluska. Larva ikan mas ini mulai kehabisan kuning telor setelah berumur 2-4 hari.
Pemberian pakan yang sesuai akan menghindarkan ikan dari berbagai serangan penyakit, kususnya penyakit nutrisi. Penyakit nutrisi ini biasanya menyerang ikan yang hanya diberi pakan sembarangan tanpa memperhitungkan nutrisi yang dibutuhkan oleh ikan pemberian pakan dengan kadar lemak tinggi juga menyebabkan difisiensi thiamin (Vitamin B1).
Penyakit nutrisi dapat dihindari dengan pemberian kombinasi pakan alami dan pakan buatan dengan komposisi yang lengkap.
Hal lain yang harus diperhatikan adalah kualitas pakan yang diberikan. Pakan yang sudah busuk atau pakan buatan yang kadaluarsa (tengik/berjamur) dapat menyebabkan ikan menjadi sakit.
1)      Kekurangan vitamin
Kekurangan vitamin dapat mengakibatkan kelainan pada bentuk tubuh dan fungsi organ pada ikan. Lebih lanjut hal ini mengakibatkan lambatnya pertumbuhan dan rendahnya sintasan sehingga sangat merugikan pembudidaya. Kekurangan vitamin ini juga menyebabkan ikan rentan terhadap serangan penyakit bakterial dan jamur yang dapat mengakibatkan kerugian yang lebih besar lagi.
2)      Kekurangan protein
Kekurangan protein berarti kekurangan asam amino yang merupakan zat yang diperlukan untuk ketahanan tubuh, sehingga kekurangan protein menyebabkan ikan menjadi mudah terserang penyakit infeksi.
3) Kekurangan asam lemak essensial
Kekurangan asam lemak essensial menyebabkan perubahan warna dan erosi pada sirip serta masuknya lemak kedalam hati. Hal ini menebabkan lemahnya pertahanan tubuh ikan dan lambatnya pertumbuhan.
3)      Lipoid liver degeneration
Penyakit ini disebut juga lipodosis. Menyebabkan pembengkakan pada hati dan kekurangan darah. Pertumbuhan ikan menjadi lambat dan sintasannya rendah. Penyakit ini disebabkan oleh pemberian pakan yang lemaknya sudah rusak.
Penyakit nutrisi dapat dihindari dengan pemberian kombinasi pakan alami dan pakan buatan dengan komposisi yang lengkap


  • Jenis-Jenis Pakan Ikan Mas
  • Pakan Buatan
Dalam pembenihan secara intensif biasanya diutamakan pakanpemberian pakan buatan. Pakan yang berkualitas baik mengadung zat-zat makanan yang cukup yaitu: protein yang mengandung sam amino esensial, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral. Masing-masing ikan mempunyai kebutuhan optimal protein yang berbeda-beda, misalnya untuk daerah tropis, benih ukuran kebul dan putihan memerlukan protein sekitar 50%, ukuran jari (gelondongan) memerlukan protein 40%, dan ikan yang berukuran lebih besar memerlukan protein antara 30 – 35%. Karbohidrat dalam pakan kira-kira 30%. Adapun bentuk dan ukuran pakan setiap ikan memiliki ukuran yang berbeda-beda sesuai dengan bukaan mulut dari ikan tersebut. Adapun beberapa bentuk pakan yang dikenal antara lain emulsi, tepung, remah dan pellet.
a.       Emulsi
Emulsi merupakan bentuk pakan tambahan untuk benih umur 5 – 21 hari. Bahan dari pakan ini terbuat dari kuning telur ayam dan tepung kedelai dengan perbandingan 1 : 1 serta ditambah vitamin 1% (vitamin bisa dibeli di apotek)
b. Tepung Dan Remah
Tepung merupakan pakan tambahan benih ikan yang berumur antara 21-80 hari.jenis pakan buatan ini terdiri dari tepung halus untulk benih yang berumur 40-80 hari.pakan buatan yang berupa tepung ini terbuat dari pellet yang di giling halus dan di ayak.benih yang berumur antar 80-120 hari tidak di beri pakan berupa tepung lagi tetapi berupa remah.pemah merupakan pecahan pellet kering.
c. Pellet
Pellet adalah pakan tambahan yang di cetak dalam bentuk butiran sebesar pil dan diberikan untuk ikan dalam tahap pembesaran formulasi pellet ada bermacam-macam tergantung dari bahan dasarnya berikut ini adalah salah satu contoh formulasi pellet. Keuntungan pelet meningkatkan konsumsi dan efesiensi pakan dibanding dengan pakan alami.
Tepung ikan……………..50%
Tepung kedelai……………30%
Tepung terigu……………..13%
Kuning telur……………….5%
Premix……………………..2%


  • Bahan Bahan Yang Digunakan Dalam Pakan Pelet:
1.      Bahan yang berprotein
2.      Bahan yang mudah didapat didaerah tempat tinggal :
3.      Tepung ikan rucah. Saat ini ikan seperti ini juga untuk daerah tertentu sudah menjadi komoditas yang digunakan untuk capuran terasi udang, makanan bebek dan untuk pakan ternak yang dibuat menjadi tepung.Cara membuatnya ikan di jemur atau di oven sampai kering kemudian ikan yang sudah kering dihaluskan dengan menggunakan mesin penepung.Protein ikan rucah ini sangat tergantung pada jenis ikannya. makin kecil ikannya makin tinggi proteinnya dan semakin putih dagingnya makin tinggi juga proteinnya. Protein ikan rucah berkisar antara 40% – 65%.Tepung ikan ini biasanya digunakan minimal 10% – 20%. Jenis ikan sangat menentukan berapa banyak tepung ikan yang digunakan . Ikan karnivora membutuhkan lebih banyak tepung ikan dibanding ikan herbivora.
4.      Tepung kepala udang. Didapat dari perusahaan pengolahan udang, cara membuat dikeringkan sampai kering kemudian dihaluskan .Protein tepung kepala udang 35% – 45%. Penggunaannya sama dengan tepung ikan.
5.      Tepung tulang
6.      Tepung jeroan ayam sapi atau sejenisnya.
7.      Semua bahan digunakan sesuai kebutuhan protein pelet yang diinginkan.
8.      Bahan yang mengandung pati (untuk perekat) :
9.      Tepung gaplek (singkong yang dikeringkan) kemudian dihaluskan hingga menjadi tepung. Pemakainya hanya 10% – 20%.
10.  Tepung onggok adalah limbah dari pembuatan tapioka, Pemakaiannya 10% – 30%
11.  Tepung tapioka Pemakaiannya 10% – 20%.
12.  Tepung jagung Jagung pipilan kemudian ditepung halus. Pemakaiannya juga 10% – 20%.
13.  Tepung polar katulnya gandum selain untuk gelatinasi tepung ini mempunyai kandungan protein 13% – 15%. Pemakaiannya 20% – 30%.
v  Bahan Lainya Yang Digunakan Dalam Pakan Pelet Adalah:
1.      Dedak halus mempunyai kandungan protein 11% – 13%. Pemakaiannya maksimal 30%.
2.      Bungkil kedelai mempunyai kandungan protein cukup tinggi 45% – 54%. Pemakaiannya 20% – 40%.
3.      Bungkil kelapa mempunyai kandungan protein 15% – 17%.
4.      Minyak ikan Pemakaiannya max 10% apabila melebihi akan mengganggu proses gelatinasi.
5.      Mineral dan vitamin mineral yang dipakai yaitu nacl atau garam dapur. Pemakaiannya 1% -2%
6.      Calsium karbonat atau kapur Pemakaiannya 1% – 3%. Vitamin yang dipakai yaitu vitamin B komplek dan vitamin .

Sabtu, 08 November 2014

Jenis Makanan Hewan Berdasarkan Bentuknya, Cara Memperolehnya Dan Hewan Apa Yang Mengkonsumsi Jenis Makanan Tersebut

Hewan banyak jenisnya. Ada yang besar ada yang kecil. Ada yang berjalan, merayap, dan ada yang terbang. Menurut jenis makanannya, hewan digolongkan menjadi tiga, yaitu herbivora, karnivora, dan omnivora. Beberapa jenis makanan hewan berdasarkan bentuknya, cara memperolehnya dan hewan apa yang mengkonsumsi jenis makanan tersebut dapat dilihat melalui morfologi seperti bentuk gigi yang dimiliki hewan karnivora, herbivore, dan omnivore. Melalui bentuk morfologi gig ini ke 3 jenis hewan ini dapat memudahkan mereka dalam memangsa sehingga memperoleh mengsanya dengan mudah.
  

Gambar 1. Bentuk morfologi gigi. (a) karnivora. (b) herbovora. (c) amnivora.

1. Karnivora
Karnivora adalah hewan yang makanannya kebanyakan adalah daging, baik yang dimakan hidup-hidup atau berasal dari daging hewan yang sudah mati. Kata karnivora berasal dari bahasa Latin carne yang berarti daging dan vorare yang berarti "memakan"). Kata ini juga dapat digunakan untuk menyebut mamalia dalam ordo Carnivora yang pada umumnya sesuai dengan definisi pertama. Karnivora yang memakan serangga sebagai makanan utamanya disebut insektivora contonya bunglon dan laba-laba, sedangkan karnivora yang memakan ikan sebagai makanan utamanya disebut piskivora contohnya pinguin,anjing laut,dan lumba-lumba. Dalam pengertian singkat, Karnivora ialah Organisme yang memakan daging (Pemakan Daging).
Hewan karnivora memiliki gigi yang tajam dan kuat untuk menangkap dan merobek mangsanya. Selain itu, juga memiliki alat penglihatan, penciuman, dan pendengaran yang peka sehingga dapat memburu mangsanya dengan cepat. Karena hewan ini suka berburu, ia memiliki morfologi tubuh yang bagus untuk berburu mangsanya. Contohnya memiliki gigi taring yang tajam, kuku yang tajam ataupun kecepatan berlari yang sangat tinggi untuk menerkam mangsanya. Tidak hanya itu, biasanya bahkan hewan berjenis karnivora juga dilengkapi dengan racun atau bisa yang ia miliki.

  • Contoh hewan Karnivora:
a. Harimau
 Makanan harimau sumatera tergantung tempat tinggalnya dan seberapa berlimpah mangsanya. Sebagai predator utama dalam rantai makanan, harimau mepertahankan populasi mangsa liar yang ada di bawah pengendaliannya, sehingga keseimbangan antara mangsa dan vegetasi yang mereka makan dapat terjaga. Dalam memperoleh makanannya harimau memerlukan bantuan berupa alat yang dapat mempermudahnya dalam memangsa sehingga mudah pula untuk memakan mangsanya. 
Cara memperoleh makannannya: 
Harimau adalah hewan penyendiri, hanya ditemukan berkelompok jika akan berburu hewan besar atau kelompok induk betina dengan anak-anaknya. Selain itu Harimau mengaum dan mengumpulkan kawanannya jika berencana menyergap buruan besar.
Maka kita dapat melihat terlebih dahulu bagaimanakah bentuk gigi dan cakar harimau ini. Hewan ini memiliki taring yang berguna untuk merobek daging hewan yang dimangsanya. Kakinya memiliki cakar yang berguna untuk mencengkram mangsanya. Mereka juga memiliki indera pendengaran dan penglihatan yang sangat tajam, yang membuatnya menjadi pemburu yang sangat efisien. Misalnya pada harimau Sumatera merupakan hewan soliter, dan mereka berburu pada malam hari, mengintai mangsanya dengan sabar sebelum menyerang dari belakang atau samping. Hanya saja harimau tidak mengaum untuk menakut-nakuti binatang lainnya, tetapi untuk berkomunikasi dengan harimau lain yang jauh darinya, pada saat berburu, harimau akan bernapas dengan pelan agar tidak terdengar binatang buruannya
Tetapi pada umumnya Harimau dalam  membunuh buruannya dengan merobek leher atau dada agar buruannya kehabisan darah. Senjata utama berburu harimau adalah taring 10 cm nya. tetapi kadang mereka juga menggunakan cakar kuatnya. Cakar tungkai depan harimau mempu menghancurkan tulang tengkorak beruang. Gigitan dan cakar harimau sangat kuat, sehingga mereka mampu menghancurkan tulang leher binatang buruannya hanya dengan sekali pukul. Kemudian Harimau diketahui bisa menirukan suara hewan lain untuk memancing binatang buruannya. Beruang adalah saingan berburu harimau. Harimau kadang menirukan suara binatang buruan beruang untuk memancing beruang agar bisa diterkamnya.
Mereka memakan apapun yang dapat ditangkap, umumnya babi hutan dan rusa, dan kadang-kadang unggas atau ikan. Bahkan harimau biasanya memburu mangsa yang agak besar seperti rusa sambar, kijang, babi, kijang, kancil, tetapi akan memburu hewan kecil seperti landak apabila mangsa yang agak besar itu tidak ada. Orang utan juga dapat jadi mangsa, mereka jarang menghabiskan waktu di permukaan tanah, dan karena itu jarang ditangkap harimau. Harimau sumatera juga mampu berenang dan memanjat pohon ketika memburu mangsa. Pada saat Harimau beradaptasi dalam berburu yaitu Saat menghadapi misalnya buaya, mereka tidak akan menyerang lehernya, karena mereka tahu leher buaya dilindungi oleh sisik yang kuat. Mereka menyerang mata buaya dan berusaha membalikkan tubuh buaya untuk mencabik bagian perut yang lebih lunak.

Gambar 2. Harimau

b. Singa 
Ternyata selera makan singa terhadap daging manusia semakin besar setelah terjadinya bulan purnama (full moon). Hal itu terungkap dari riset terbaru yang dipublikasikan di jurnal online Public Library of Science ONE.  Riset ini meneliti 500 kasus serangan singa Afrika terhadap manusia, yang terjadi di pedesaan di Tanzania antara 1988 dan 2009. Dari hasil riset, ternyata lebih dari dua per tiga korban manusia yang disergap si raja hutan, dibunuh dan dimakan. Mayoritas serangan terjadi sekitar waktu Maghrib (saat matahari terbenam) hingga pukul 10 malam, di saat bulan sudah tidak lagi menunjukkan cahaya yang terang. Seperti dikutip dari Sidney Morning Herald, waktu paling berbahaya bagi manusia adalah ketika jam-jam aktif singa setelah matahari terbenam, terutama saat hari-hari setelah bulan purnama. Pola itu ditemukan ketika para peneliti mengkategorikan serangan-serangan berdasarkan fase bulan. Sepertiga serangan lebih sering terjadi selama paruh terakhir siklus hari, di mana hanya ada sedikit atau bahkan sama sekali tidak ada cahaya bulan. 

Cara memperoleh makanannya:
Makanannya daging, biasanya memakan mamalia besar yang berat nya sekitar 50-500 kg. selain itu memakan juga mamalia kecil, burung, reptil, dan serangga. biasa nya berburu sewaktu malam, tapi kalau di rumput panjang yang bisa menutup tubuh bisa berburu siang hari. Jumlah gigi yang dimiliki sekitar 30, Kecepatan maksimum: 30 mph lebih dari 50 yds. (48 kilometer per jam lebih dari 46 m), Lompatan terbesar    : 12 ft (3,7 m) vertikal, 36 ft (10,8 m) horizontal.
Dalam mencari makanan sang betina adalah tokoh utama, sang pejantan akan bergantung pada perburuna betina dalam kelompok. Setelah mendapatkan buruan singa jantan lah yang dipersilahkan makan terlebih dahulu kemudian disusul betina dan anak- anaknya. Terkadang singa jantan akan berburu pada saat patrol wilayah dan hasil buruan ini akan dinikmati sendiri.
Singa akan memburu semua jenis mamalia yang dating kepadanya, paling sering mamalia besar seperti :
Kerbau
Zebra
Rusa kutub
Gemsbok
Hartebeest
Warthog
Kob
Impala
Gazelle (Viljoen 2003 )
Kalau ada kesempatan bisa menyerang bintang besar yang beratnya sekitar 300kg. walau pun bisa meyerang apapun, hewan-hewan besar seperti badak dewasa, jerapah, gajah jarang diterkam karena bisa menyebabkan luka dan cedera. biasa nya sekali memakan bisa memakan 30 kg daging. kalau tidak bisa memakan habis mangsa beberapa jam berhenti makan sehabis itu makan lagi. minimal singa jantan dewasa memerlukan 7kg daging perhari, singa dewasa betina memerlukan 5 kg daging perhari.anak singa pertamakali berburu adalah waktu umur 3 bulan, tapi walau dinamakan berburu hanya ikut berburu. waktu berburu sebenarnya adalah sewaktu umur 1, 2 tahun.
Gigi singa dirancang dengan sangat kuat untuk berburu. Mereka tidak mengunyah makanan mereka hanya memotong dan menalan makanan dalm bentuk potongan potongan. Hal ini disebabkan ketidakmampuan semua jenis kucing dalam memggerakkan rahang mereka.
System pencernaan singa sama dengan manusia. Berlambung tunggal. Pencernaan sangat sederhana karena mereka hanya memakan daging, diman daging sangat mudah dicerna tanpa membutuhkan perlakuan kusus seperti halnya pencernaan selulosa. Kucing umumnya memiliki saluran terpendek dari semua hewan.

Perburuan singa :
Perburuan makanan di dominasi oleh betina, sedangkan pejantan tidak terlalu banyak bertindak dalam pencarian makanan, hanya bila mangsa terlalu besar maka penjantan akan membantu menjatuhkan mangsa yang besar dan kuat seperti kerbau. Dominasai kerjasama antara betina dalam mencari makanan tergantung dari mudah dan sulitnya mangsa untuk dilumpuhkan, semakin kuat mangsa maka kerjasama kelompok akan semakin terlihat.
Singa melakukan perburuan di malam hari dan paling sering di pagi hari, mereka menghindari siang hari karena resdiko terlihat mangsa lebih besar dan panas. Mereka melakukan perburuan dengan dengan sangat terorganisir,  mereka menunggu mangsa terlena dan menyerggap pada saat mangsa minum.
Ketika mengintai mangsanya, singa akan mengambil sikap menurunkan kepala dan tetap mengunci pandangan kepada sang mangsa.   Jika sang mangsa melihat kea rah singa maka dengan segera singa akan diam dan lebih menyembunyikan jkepalanya.   Ini adalah rambu-rambu  terus sampai singa mendapatkan jarak yang optimal yaitu [20-30 m].   Setelah singa telah memasuki jarak ini, singa menerkam dan berakhir mengejar agak tiba-tiba.
Setelah berhasil menyergap singa akan mencengkeram mangsa. Singa bukan pelari kuat sehingga dibutuhkan jarak yang dekat untuk menagkap mangsa. Perburruan dilakukan melalui 2 tahap, mereka akan menggiring mangsa ke bawah dan di bawah singa lain akan bersiap menyergap mangsa. Dalam banyak kasus perburuan terlebih dahulu dilakukan dengan menyergap bagian belakang mangsa dan dilajutkan menuju bagian leher. Mereka memegang mangsa dengan cakarnya yang kuat. Tidak jarang mangsa akan berhasil melarikan diri tetapi pada akhirnya mangsa akan mati karena luka yang ditimbulkan olehh serangan singa.
Metode yang digunakan dalam pembunuhan ini adalah membuat mangsa lemas karena gigitan di tenggorokkan korban. Korban akan mati lemas karena udara terhenti menuju otak. Khusus untuk mangsa besar selain meremukkan tenggorokan singa lain akan membantu menjepit hidung dan mulutm mangsa agar proses kematianbisa lebih cepat.
Proses menyantap mangsa dimulai oleh pejantan kemudian disusul oleh betina dan anak – anaknya. Pejantan akan memulai memangsa dimuali dari bagian belakang sedangkan betina memulai dari arah yang berlawanan menuju perut.
Mereka memiliki cara yang aneh dalam bersantap, seringkali mereka berebut dan berkelahi untuk mendapatkan jatah makan malam, setelah semua berakhir mereka akan saling menjilat luka satu sama alin. Dapat dibayangkan hanya untuk makan malam.
Tidak seperti kucing yang lain singa makan dengan cara berjongkok dan berbaring.
Walaupun singa adalah predator yang hebat tetapi singa juga memakan daun – daunan tumbuhan. Ini dilakukan untuk membantu proses pencernaan.
Lalu apa yang akan dilakukan oleh singa tua yang tidak mampu berburu dalam mencari makanan ?? hal yang sering terjadi adalah mereka menemukan mangsa mati dan memakannya. Satu-satunya harapan mereka untuk hidup adalah menemukan mangsa tanpa ada perlawanan.
Setelah makan besar singa akan tidur sehari penuh, dan melewatkan hari – harinya dengan hal-hal kecil sampai hari ke empat, mereka akan mulai berburu lagi pada hari ke enam .  
c. Buaya 
Buaya adalah karnivora. Buaya memangsa ikan, burung, mamalia, dan kadang-kadang juga buaya lain yang lebih kecil bahkan bangkai buaya dewasa. Reptil ini merupakan pemangsa penyergap; ia menunggu mangsanya hewan darat atau ikan mendekat, lalu menerkamnya dengan tiba-tiba. Sebagai hewan yang berdarah dingin, predator ini dapat bertahan cukup lama tanpa makanan, dan jarang benar-benar perlu bergerak untuk memburu mangsanya. Meskipun nampaknya lamban, buaya merupakan pemangsa puncak di lingkungannya, dan beberapa jenisnya teramati pernah menyerang dan membunuh ikan hiu.
Buaya dapat bergerak dengan sangat cepat pada jarak pendek, bahkan juga di luar air. Binatang ini memiliki rahang yang sangat kuat, yang dapat menggigit dengan kekuatan luar biasa, menjadikannya sebagai hewan dengan kekuatan gigitan yang paling besar. Tekanan gigitan buaya ini tak kurang dari 5.000 psi (pounds per square inch; setara dengan 315 kg/cm²), bandingkan dengan kekuatan gigitan anjing rottweiler yang hanya 335 psi, hiu putih raksasa sebesar 400 psi, atau dubuk (hyena) sekitar 800 – 1.000 psi. Gigi-gigi buaya runcing dan tajam, amat berguna untuk memegangi mangsanya. Buaya menyerang mangsanya dengan cara menerkam sekaligus menggigit mangsanya itu, kemudian menariknya dengan kuat dan tiba-tiba ke air. Oleh sebab itu otot-otot di sekitar rahangnya berkembang sedemikian baik sehingga dapat mengatup dengan amat kuat. Mulut yang telah mengatup demikian juga amat sukar dibuka, serupa dengan gigitan tokek. Akan tetapi sebaliknya, otot-otot yang berfungsi untuk membuka mulut buaya amat lemah. Para peneliti buaya cukup melilitkan pita perekat besar (lakban) beberapa kali atau mengikatkan tali karet ban dalam di ujung moncong yang menutup, untuk menjaganya agar mulut itu tetap mengatup sementara dilakukan pengamatan dan pengukuran, atau manakala ingin mengangkut binatang itu dengan aman. Cakar dan kuku buaya pun kuat dan tajam, akan tetapi lehernya amat kaku sehingga buaya tidak begitu mudah menyerang ke samping atau ke belakang.
d. Komodo
Komodo adalah hewan karnivora. Walaupun mereka kebanyakan makan daging bangkai, penelitian menunjukkan bahwa mereka juga berburu mangsa hidup dengan cara mengendap-endap diikuti dengan serangan tiba-tiba terhadap korbannya. Ketika mangsa itu tiba di dekat tempat sembunyi komodo, hewan ini segera menyerangnya pada sisi bawah tubuh atau tenggorokan. Komodo dapat menemukan mangsanya dengan menggunakan penciumannya yang tajam, yang dapat menemukan binatang mati atau sekarat pada jarak hingga 9,5 kilometer.
 Mangsa biawak komodo amat bervariasi, mencakup aneka avertebrata, reptil lain (termasuk pula komodo yang bertubuh lebih kecil), burung dan telurnya, mamalia kecil, monyet, babi hutan, kambing, rusa, kuda, dan kerbau. Komodo muda memangsa serangga, telur, cecak, dan mamalia kecil.
 Kadang-kadang komodo juga memangsa manusia dan mayat yang digali dari lubang makam yang dangkal. Kebiasaan ini menyebabkan penduduk pulau Komodo menghindari tanah berpasir dan memilih mengubur jenazah di tanah liat, serta menutupi atasnya dengan batu-batu agar tak dapat digali komodo. 
Reptil purba ini makan dengan cara mencabik potongan besar daging dan lalu menelannya bulat-bulat sementara tungkai depannya menahan tubuh mangsanya. Untuk mangsa berukuran kecil hingga sebesar kambing, bisa jadi dagingnya dihabiskan sekali telan. Isi perut mangsa yang berupa tumbuhan biasanya dibiarkan tak disentuh.
e. Ular 
Ular sebagai karnivora memangsa berbagai jenis hewan lebih kecil dari tubuhnya. Ular-ular perairan memangsa ikan, kodok, berudu, dan bahkan telur ikan. Ular pohon dan ular darat memangsa burung, mamalia, kodok, jenis-jenis reptil yang lain, termasuk telur-telurnya. Ular-ular besar seperti ular sanca kembang dapat memangsa kambing, kijang, rusa dan bahkan manusia. 

Cara memperoleh makanannya:
Ular  menelan mangsanya secara keseluruhan. Makanan yang dimangsanya itu tidak dikunyah dan masuk melalui mulutnya yang memiliki rahang yang sangat bisa disesuaikan dengan jenis makanannya.
Beberapa jenis ular, memiliki gigi yang terdapat di mulut. Tapi, gigi itu tidak berfungsi untuk mengunyah, melainkan untuk mencengkram dan untuk lancar menelan mangsanya. Biasanya, ular memilih menelan mangsa dengan kepalanya lebih dulu.

2. Herbivora
Herbivora adalah segala jenis hewan/binatang pemakan tumbuhan yang dikelompokkan atau digolongkan berdasarkan jenis makanannya. Dalam biologi herbivora diklasifikasikan sebagai ordo. Herbivora berasal dari bahasa Latin "herbe" yang artinya tumbuhan, dan "vorare" artinya memakan. Secara harfiah herbivora berarti pemakan tumbuhan dan hanya ditemukan pada keluarga satwa.
Ciri khas herbivora adalah memiliki gigi geraham yang berfungsi sebagai alat pengunyah makanan. Contoh hewan herbivora adalah sapi, kerbau, kuda, kambing, rusa, unta, gajah dan sebagainya. Mereka hanya memakan tumbuh-tumbuhan saja. Contoh makanan hewan herbivora adalah daun, bunga, kayu, kulit kayu, akar, buah, biji-bijian, dan sebagainya yang terdapat pada tanaman.

  • Contoh hewan herbivora:
a. Rusa 
Rusa termasuk hewan pemamah biak (ruminant) yang makanannya adalah daun-daunan (herbivora). (vagetable materials) dan berbagai macam buah-buahan yang dapat dimakan Sebagaimana hewan pemamah biak lainnya, rusa makan rumput di padang rumput (grazing), makan daun-daunan semak di hutan (browsing), dan makan jamur yang tumbuh di bawah pohon.
Rusa makan dari bagian tumbuhan mulai dari pucuk kemudian daun muda, daun tua, dan batang muda.
b. Gajah
Gajah termasuk dalam kategori hewan herbivora. Ia menghabiskan 16 jam sehari untuk mengumpulkan makanan. Makanannya terdiri atas sedikitnya 50% rumput, ditambah dengan dedaunan, ranting, akar, dan sedikit buah, benih dan bunga. Karena gajah hanya mencerna 40% dari yang dimakannya, mereka harus mengonsumsi makanan dalam jumlah besar. Gajah dewasa dapat mengonsumsi 300 hingga 600 pon (140-270 kg) makanan per hari. Enam puluh persen dari makanan tersebut tertinggal dalam perut gajah dan tidak dicerna.
c. Kapibara
Kapibara ditemukan di Amerika Selatan dan milik keluarga Caviidae. Mereka makan rumput, tanaman air, buah-buahan, dan kulit pohon. Mereka adalah mamalia semi-akuatik yang juga tinggal di dekat danau, rawa, kolam, dan sungai.
d. Unta
Ini mamalia dari keluarga Camelidae dan terutama ditemukan di Afrika, Asia dan Australia. Mereka bertahan hidup di rumput, gandum, havermut, dan biji-bijian. Unta dapat menyimpan air dalam punuk mereka dan dapat bertahan di kekasaran iklim (gurun Timur Tengah, Austalia, dan Asia Timur).
e. Bongo
Bongos ditemukan di Afrika dan juga milik keluarga Bovidae. Mereka makan di rumput, tanaman merambat, empulur pohon yang membusuk, akar, buah-buahan dab banyak hal lainnya. Mereka cenderung hidup di mana ada persediaan konstan air. Mirip dengan okapis, bongos dikenal untuk mendapat makan pada arang dari pohon terbakar karena keringanan.
f. Kijang
Kijang sebagian besar ditemukan di Afrika. Eropa. dan wilayah Asia, kijang milik keluarga Bovidae. Mereka tinggal di daerah padang rumput yang panjang. maka pola makan utama mereka adalah rumput panjang. Namun. Anda dapat menemukan kijang di hutan, hutan rawa-rawa dan Savannah. Itulah sebabnya, mereka makan apa pun yang mereka dapat temukan di sekitarnya. Antelop hidup dalam kawanannya untuk melindungi diri dari predator lainnya. Beberapa spesies kijang dapat berjalan cukup cepat. untuk menghindari serangan dari predator dan dapat melompat pada jarak yang luar biasa.


3. Omnivora 
Hewan omnivora adalah hewan yang dapat di cirikan dalam makanan nya memiliki 2 jenis makanan yaitu tumbuhan (kayu/batang, daun, biji, kulit, akar, serabut, ampas) dan hewan (daging, darah, telur). Dalam memakan makanan nya hewan omnivora berganti-ganti dalam memakan jenis makanan nya, dalam artian tidak satu jenis makanan saja. Gigi – gigi hewan ini berevolusi sehingga dapat mencerna kedua jenis makanan tanpa ada kesulitan.
  • Contoh hewan Omnivora dan Cara memperoleh makanannya :
a. Babi 
Babi adalah omnivora, yang berarti mereka mengonsumsi baik daging maupun tumbuh-tumbuhan. Babi mengambil makanan pakan, mengunyah dan mencampurkan dengan air liur (saliva) sebelum menelan, air liur berfungsi sebagai pelumas. Perbedaannya, saliva babi mengandung enzim yang mulai memecahkan bahan pakan menjadi unsur-unsur penyusunnya. Pada babi tidak terjadi proses memamah biak sebab seluruh bahan pakan sudah dikunyah halus sebelum ditelan.
b. Tikus 
Tikus termasuk hewan omnivora. Mereka lebih menyukai padi-padian, tapi mereka juga akan makan apapun, terutama pada saat tidak ada makanan, termasuk bangkai dan sabun. Tikus akan makan tiap hari. Tikus besar umumnya minum tiap hari, sedangkan tikus kecil dapat bertahan beberapa hari tanpa minum.
c. Berdasarkan cara makannya, ikan dapat dibedakan dalam 5 golongan yaitu penggerogot (grazer), pemangsa (predator), penyaring (strainer), penghisap, dan parasit.
1. Ikan penggerogot (grazer)
Ikan penggerogot adalah ikan yang mengambil makanan dengan cara memunguti sedikit demi sedikit secara berkelompok maupun satu per satu. Contoh ikan penggerogot yang mengambil makanan secara berkelompok adalah nilem yang terlihat saat menggerogoti periphyton (jasad-jasad penempel) pada daun-daun tanaman air. Contoh lain pada mujair yang dapat dilihat saat menggerogoti lumut-lumutan yang tumbuh di batang-batang tanan air. Contoh ikan penggerogot yang mengambil makanan secara satu per satu adalah ikan sepat siam. Ikan ini biasanya memunguti jasad-jasad penempel di sela-sela dedaunan tanaman air.
2. Ikan Mas 
Ikan mas tergolong jenis omnivora, yakni ikan yang dapat memangsa berbagai jenis makanan, baik yang berasal dari tumbuhan maupun binatang renik. Namun, makanan utamanya adalah tumbuhan dan binatang yang terdapat di dasar dan tepi perairan. Pada masa mudanya memakan zooplankton dan setelah tumbuh lebih besar ikan mas mulai berkelakuan sebagai ikan pemakan. Jasad-jasad air yang hidup didasar perairan (bentos) seperti larva chironomus, cacing oligochaeta, tubifex, dan berbagai jenis moluska. Larva ikan mas ini mulai kehabisan kuning telor setelah berumur 2-4 hari.
3. Ikan pemangsa (predator)
Ikan-ikan buas pada umumnya dapat digolongkan sebagai pemangsa atau predator. Mangsa dari ikan predator adalah hewan-hewan makroskopik yang ukuranya hampir sama dengan lubang mulutnya. Sebagai alat pemakannya, di dalam mulut ikan buas terdapat gigi-gigi yang tajam dan kuat. Gigi-gigi tersebut berfungsi untuk menahan dan memegang mangsa, bukan untuk mengunyah makanan.
Beberapa contoh ikan predator antara lain alu-alu (Sphyraena jello), layur (Trichiurus savala), cakalang (Katsuwonus pelamis), dan tuna Mandidihang (Thunnus albacores).
4. Ikan penyaring (strainer)
Ikan penyaring adalah ikan-ikan yang mengambil makanannya dengan cara menyeser dengan mulutnya yang terbuka sambil tetap bergerak maju. Ikan pemakan plankton termasuk sebagai ikan penyaring. Dengan membuka mulutnya sambil berenang, plankton akan tersaring masuk ke dalam rongga mulut. Ketika mulutnya dikatupkan, air akan keluar lewat celah insang, sedangkan plankton akan tertahan oleh tulang tapis insang yang termodifikasi untuk ditelan masuk kerongkongan. Contoh ikan penyaring adalah kacangan (Hemiramphusfar) dan ikan kembung jantan (Restralliger kannagurta).
5. Ikan pengisap
Ikan pengisap adalah ikan-ikan yang cara mengambil makanannya dengan jalan mengisap lumpur atau pasir di dasar perairan. Makanannya terdiri dari organisme penghuni dasar (bentos), detritus yang mengendap, bakteri, dan cendawan. Beberapa spesies jenis ini ada yang iftptf memisahkan antara bahan makanan dan bukan makanannya. Spesies yang dapat memisahkan bahan makanannya akan membuang bahan yang bukan makanan dan akan memakan bahan yang merupakan makanannya. Sebagian spesies penghisap tidak dapat memisahkan antara bahan makanan dan bukan makanan. Dalam keadaan ini, semua bahan yang terisap akan ditelan seluruhnya. Contoh ikan pengisap antara lain adalah mas tombro.
6. Ikan parasit
Ikan parasit adalah ikan-ikan yang mendapatkan makanannya dengan jalan mengisap sari makanan dari dalam tubuh ikan atau hewan lain dalam keadaan segar sewaktu ikan korbannya masih hidup. Hewan-hewan korban parasitisme ini disebut hewan inang (hospes). Ikan parasit hinggap pada tubuh hewan inangnya saat mengisap sari makanan.
Contoh ikan parasit adalah ikan laut dalam yang disebut ikan pemancing (Ceratias sp.). Ikan jantan dari jenis ini ukurannya jauh lebih kecil dari pada ikan betina. Selama hidupnya, ikan jantan menempelkan dirinya pada yang betina sambil mengisap sari makanan.
  • Hubungan Sifat Morfologi dan Kebiasaan Makanan Pada Ikan
Kebiasaan makan dari jenis-jenis ikan dapat dilihat dari bentuk atau morfologi beberapa alat tubuh yang digunakan dalam proses pencernaan. seperti mulut, bibir, gigi, dan alat-alat pencernaan lainnya. Tulang tapis insang dapat digunakan untuk menentukan cara makan ikan yang bersangkutan.
Tulang tapis insang pada ikan pemakan segala, ikan penggerogot, dan ikan pemakan tumbuh-tumbuhan pada umumnya tumbuh medium. Artinya, tidak pendek dan juga tidak panjang, agak lentur, serta agak jarang. Hal ini dapat dilihat pada ikan tawes dan ikan mujair.
Tulang tapis insang ikan pemakan daging dan ikan pemangsa mengalami modifikasi menjadi jarang-jarang, pendek, tajam, serta keras. Oleh karena itu, dinamakan gigi-gigi insang. Alat ini berguna untuk menahan mangsa yang sedang ditelan supaya tidak lolos sewaktu melewati kerongkongan. Hal ini dapat dilihat pada kerapu, kakap putih, dan kerong-kerong (Therapon theraps). Ikan pemakan plankton yang mengambil makannya dengan cara menyaring, tulang tapis insangnya termodifikasi menjadi alat penyaring yang kedap, lentur, dan panjang-panjang. Pada waktu mulut dikatupkan, air keluar melalui celah insang yang telah berfungsi sebagai saringan. Hal ini dapat dilihat pada tambakan, layang (Decapterus russeli), dan lemuru (Sardinella longiceps).
Gambar 3. Ikan dengan mulut apikal
Kebiasaan makan ikan juga dapat ditentukan berdasarkan letak mulut, keadaan bibir, gigi-gigi, dan sungut. Ikan yang mulutnya mengarah ke atas terletak di sebelah dorsal dari ujung moncong biasa menangkap yang berada di atas posisi tubuhnya, misalnya betutu.
Ikan dengan mulut apikal yang mengarah ke depan di ujung moncong, menunjukkan bahwa ikan yang bersangkutan suka menangkap makanan yang berada di depan tubuhnya. Dari kelompok ini dapat dibedakan adanya pengambilan makanan di permukaan, misalnya gurami, mola (Hypophthalmichthys molitrix), dan nila. Di samping itu, ada ikan pemakan makanan yang melayang, misalnya tawes dan pemakan makanan di dasar, seperti mas tombro serta lele.
Ikan yang mulutnya mengarah ventral dari ujung moncong suka menangkap makanan yang terletak di sebelah bawah posisi tubuhnya, contohnya botia (Botia macracantha).
Ikan yang mulutnya dapat disembulkan adalah ikan pengisap, misalnya mas tombro. Ikan yang bibirnya lunak dan berbintil adalah ikan pemakan jasad-jasad penempel, contohnya nilem. Ikan yang bibirnya membentuk lapisan kuat seperti paruh burung betet merupakan ikan pemakan pucuk-pucuk bunga karang, contohnya terdapat pada ikan kakak tua (Scarus pulchelus). Ikan yang mulutnya meruncing merupakan ikan yang suka mengambil makanan yang terdapat di sela-sela bunga karang, contohnya kepe-kepe (Chaetodon lineolatus). Ikan yang gigi-giginya kuat, pendek, dan permukaannya rata merupakan ikan pemakan siput, kerang-kerangan, atau udang- udangan yang berkulit keras. Contohnya terdapat pada pari.


Sabtu, 01 November 2014

Gigi Sensitif
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Upaya kesehatan gigi perlu ditinjau dari aspek lingkungan, pengetahuan, pendidikan, kesadaran masyarakat dan penanganan kesehatan gigi termasuk pencegahan dan perawatan. Namun sebagian besar orang masih mengabaikan kondisi kesehatan gigi secara keseluruhan. Perawatan gigi dianggap tidak terlalu penting, padahal manfaatnya sangat vital dalam menunjang kesehatan dan penampilan (Pratiwi, 2007).
Mulut bukan sekedar untuk pintu masuknya makanan dan minuman, tetapi fungsi mulut lebih dari itu dan tidak banyak orang mengetahui. Mulut merupakan bagian yang penting dari tubuh kita dan dapat dikatakan bahwa mulut adalah cermin dari kesehatan gigi karena banyak penyakit umum. Melalui pengalaman orang banyak misalnya saja Firman namanya merasa ngilu mendadak digiginya. Dia baru saja minum es lemon tea yang segar. Namun giginya entah mengapa langsung ngilu dengan rasa sakit yang luar biasa padahal ia rajin mengosok gigi (Meilia, 2014).
Berdasarkan alasan-alasan diatas, penulis tertarik untuk meneliti suatu permasalahan yaitu pengetahuan tentang ngilu akibat gigi sensitif. Keluhan gigi sensitif ini bisa menimpa siapa saja dan bahkan  sangat sering dijumpai masyarakat, namun separuh dari penderita gigi sensitif tidak menyadarinya.





BABA II
ISI
2.1 Morfologi Gigi Sensitif
Gigi merupakan jaringan terkeras di tubuh manusia, bahkan lebih keras dibandingkan tulang juga organ tubuh yang cukup sensitif. Berikut daerah struktur gigi sensitif yang dapat dilihat pada (Gambar 2.1). Permasalahan pada gigi sensitif berbeda dari kelainan gigi lainnya, karena gigi sensitif bukanlah suatu penyakit, melainkan terdapatnya perubahan pada struktur gigi dan gusi, dimana terjadi penipisan lapisan email (lapisan pelindung terluar gigi) ataupun penurunan gusi.




Gambar 2.1 Struktur Gigi sensitive
Sumber: (http://sensodyne.co.id)
Email gigi
Email adalah lapisan terluar gigi, yang menutupi seluruh mahkota gigi dan merupakan bagian tubuh yang paling keras dan dibentuk oleh sel-sel yang disebut ameloblast. Meskipun sangat keras, email rentan terhadap serangan asam, baik langsung dari makanan atau dari hasil metabolisme bakteri yang memfermentasi karbohidrat yang kita makan dan menghasilkan asam. Pola makan yang kaya asam akan mempercepat kerusakan email gigi. Jaringan email gigi tidak mengandung persyarafan, sehingga bila terjadi kerusakan yang terbatas hanya pada email tidak akan terasa sakit. Bila terjadi kerusakan pada email, tidak dapat mengadakan pemulihan diri dengan sendirinya seperti halnya pada tulang atau jaringan dentin.
Email menutupi mahkota anatomis gigi dengan ketebalan yang berbeda-beda di daerah-daerah tertentu, email paling tebal di daerah permukaan kunyah gigi (di insisal gigi insisif dan oklusal gigi molar), dan semakin kebawah makin menipis. Warnanya putih, namun email memiliki sifat translusen dan memungkinkan warna dentin yang kuning sedikit terlihat, sehingga member tampilan gigi terlihat kuning.
Secara mikroskopis, lapisan email tersusun oleh prisma email yang merupakan kristal hidroksiapatit  dengan pola orientasi yang khas. Meski strukturnya keras dan padat, email mampu dilewati oleh ion dan molekul tertentu misalnya zat warna dari makanan atau minuman tertentu.
Jaringan Dentin
Dentin merupakan struktur penyusun gigi yang terbesar. Jaringan ini jauh lebih lunak dibandingkan email karena komposisi material organiknya lebih banyak dibandingkan email yaitu mencapai 20 %, di mana 85 % dari material organik tersebut adalah kolagen. Sisanya adalah air sebanyak ± 10 % dan material anorganik 70 %.
Di daerah permukaan mahkota gigi, dentin terletak di bawah email. Tapi di bagian akar dentin tidak ditutupi oleh email melainkan oleh sementum. Di bagian bawahnya,  dentin menjadi atap bagi rongga pulpa. Pulpa adalah suatu rongga yang berisi pembuluh darah dan persyarafan bagi gigi. Oleh karena itu secara anatomis, dentin sangat berhubungan erat dengan jaringan pulpa. Kebanyakan ilmuwan menganggap dentin dan pulpa adalah satu jaringan dan membentuk pulp-dentin complex.
Secara mikroskopis, dentin berbentuk seperti saluran yang disebut tubuli dentin dan berisi sel odontoblast dan cairan tubuli dentin. Sel ini dianggap sebagai bagian dari dentin maupun jaringan pulpa karena badan selnya ada di rongga pulpa namun serabutnya (yang disebut serabut tomes) memanjang ke dalam tubuli-tubuli dentin yang termineralisasi. Serabut tomes inilah yang membuat dentin dianggap sebagai jaringan hidup dengan kemampuan untuk bereaksi terhadap rangsang fisiologis maupun patologis.




Gambar 2.2 Jaringan Dentin
Sumber: (http://sensodyne.co.id)
Bila dentin terekspos ke lingkungan karena karies telah mencapai dentin atau karena gigi tersebut patah, maka gigi akan sensitif terhadap perubahan suhu (misalnya pada saat berkontak dengan makanan panas/dingin) dan akan terasa sakit. Hal ini disebabkan karena tubuli dentin berisi cairan seperti serum yang berkesinambungan dengan cairan ekstraseluler pada jaringan pulpa.  Dengan tereksposnya tubuli dentin, cairan dalam tubuli ini akan mengalir dari pulpa ke arah luar yaitu perbatasan email dengan dentin, sehingga mempengaruhi ujung syaraf gigi. Akibatnya syaraf gigi akan teraktivasi dan mengirimkan sinyal ke otak dan terasa sakit.
2.2 Penyebab Rasa Ngilu
Faktanya, rasa ngilu di gigi merupakan pertanda terjadinya hipersensitif dentin atau gigi sensitif. Menurut dokter gigi Ariandes Veddytaro, gigi sensitif (dentin hipersensitif) adalah rasa nyeri yang tajam dan terjadi dalam durasi yang pendek pada dentin (lapisan terluar pada gigi) yang terbuka. Rasa nyeri itu timbul karena saraf yang ada pada dentin terpapar langsung dengan lingkungan atau udara. Sensasi yang dirasakan merupakan respons dari rangsangan yang dipicu oleh udara dingin, tekanan udara yang tinggi, gula, asam, atau tekanan pada gigi.
Letak dentin sendiri ada di bawah email. Dentin terdiri dari jutaan sel kecil yang tersusun seperti tabung yang peka terhadap suhu dan sentuhan. "Dalam kondisi normal dentin ditutupi oleh dentin smear layer. Jika smear layer ini rusak maka dentin akan terbuka dan bila terkena sesuatu yang merangsang saraf akan menyebabkan rasa ngilu," kata drg.Robert Lessang, Sp.Perio, dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia.
Pembentukan lapisan email gigi yang kurang sempurna (ename hypoplasia) dapat pula terjadi pada kasus tertentu. Keadaan tersebut akan menjadikan gigi menjadi lebih sensitif. Selain itu, adanya penumpukan sisa-sisa makanan di daerah pertemuan gigi juga bisa menimbulkan gigi ngilu. Sisa makanan ini akan masuk melalui sela-sela gigi dan sulit terjangkau sikat gigi sehingga akan sulit dibersihkan. Lama-kelamaan penumpukannya akan makin banyak dan menekan.

2.3 Penyebab Gigi Sensitif
Gigi sensitif terjadi karena ada penipisan pada lapisan email (lapisan luar gigi) sehingga lapisan tengah gigi, yang disebut dengan "dentin" menjadi terbuka. Dentin terdiri atas tabung-tabung kecil (tubula) yang menyambung ke ujung saraf dan dipenuhi dengan cairan. Apabila dentin yang terbuka ini terkena rangsang dari makanan/minuman yang dingin, panas, manis, ataupun asam dapat menyebabkan cairan ini untuk bergerak. Gerakan cairan inilah yang menyebabkan ujung saraf bereaksi, memicu timbulnya rasa ngilu yang pendek tajam.
Beberapa kebiasaan sehari-hari yang dapat menyebabkan terjadinya gigi sensitif, diantaranya:
1.Menyikat gigi dengan tekanan yang terlalu kuat

Berupaya menyikat gigi sebersih mungkin, dengan menyikat gigi terlalu sering dengan tekanan yang terlalu kuat, serta menggunakan sikat gigi dengan bulu sikat yang keras (kasar), perlahan dapat menyebabkan terjadinya penipisan lapisan email gigi yang mengakibatkan dentin gigi terbuka. 
2.Gangguan pada gusi (Gingivitis)

Apabila gusi mengalami gangguan ataupun pergerakkan struktur gusi (gusi turun) maka akan menyebabkan terdapatnya area pada gigi yang pada awalnya terlindung oleh gusi, menjadi terbuka. Dan kondisi inilah yang disebut dengan gigi sensitif, dimana terdapat lapisan leher gigi yang seharusnya terlindung oleh gusi menjadi terbuka.
3. Menggertak-gertakkan gigi
Terdapat beberapa orang yang memiliki kebiasaan menggertak-gertakkan gigi saat sedang diam maupun ketika waktu tidur. Kebiasaan ini perlahan-lahan dapat menyebabkan pengikisan lapisan email pada gigi yang mengakibatkan dentin gigi menjadi terbuka.
4. Gusi turun
Penurunan gusi yang terjadi pada gigi menyebabkan kondisi gigi sensitif. Penurunan gusi ini menyebabkan lapisan gigi yang pada awalnya terlindung oleh gusi, menjadi terbuka. Dan kondisi inilah yang disebut dengan gigi sensitif, dimana terdapat lapisan tengah gigi (dentin) yang terbuka.
5. Sering mengkonsumsi makanan terlalu asam
Suka makan makanan yang terlalu asam bisa membuat gigi anda sensitif. Jika gigi sudah sensitif, sulit bagi and merasakan nimatnya makanan asam atau dingin karena kadang rasanya sangat ngilu di gigi.
Aktivitas menghancurkan makanan yang dilakukan gigi secara terus-menerus ketika mengunyah di saat makan juga menjadi salah satu pemicu terkikisnya enamel gigi. Ariandes menegaskan, "Ini proses alamiah. Bila gigi digunakan mengunyah secara terus-menerus, seiring berjalannya waktu, gigi akan mengalami pengikisan."
6. Pasta gigi pemutih
Pasta gigi yang khusus untuk memutihkan gigi biasanya terdapat bahan kimia yang dapatmembuat gigi anda sensitif. Segera berganti pasta gigi apabila anda masih menggunakan pasta gigi pemutih.
7. Plak berlebihan
Makanan yang kita konsumsi bisa meninggalkan plak di gigi. Untuk itulah kita harus rajin menggosok gigi. Namun direkomendasikan anda pergi ke dokter gigi untuk pembersihan plak pada gigi setiap 6 bulan sekali.
Plak gigi adalah suatu lapisan bening, sangat tipis , terdiri dari mucus dan kumpulan bakteri yang menyelimuti permukaan gigi. Plak gigi hanya dapat dilihat dengan pewarnaan pada gigi. Plak merupakan penyebab lokal dan utama terbentuknya penyakit gigi dan mulut yang lain seperti karies (lubang gigi), kalkulus (karang gigi), gingivitis (radang pada gusi), periodontitis (radang pada jaringan penyangga gigi), dan lain sebagainya. Oleh karena plak tidak dapat dihindari pembentukannya, maka mengurangi akumulasi plak adalah hal yang sangat penting untuk mencegah terbentuknya panyakit gigi dan mulut. Cara yang paling umum dan murah adalah sikat gigi. Dengan atau tanpa pasta gigi, minimal 2 kali dalam sehari kita harus menyikat gigi. Pagi dan sebelum tidur malam. Lebih ideal jika kita menggunakan bantuan disclosing agent untuk melihat apakah penyikatan gigi yang kita lakukan sudah benar-benar sempurna. Gigi yang terbebas dari plak ditandai dengan tidak adanya pewarnaan oleh disclosing pada gigi. Selain itu
perabaan dengan lidah mengidentifikasikan dalam bentuk gigi terasa kesat — bukan licin. Jika masih terasa licin maka masih terdapat plak.
8. Buruknya kebersihan gigi dan mulut
Sejumlah pakar kesehatan gigi menemukan sejumlah bakteri di mulut yang dapat masuk ke aliran darah dan memicu penyumbatan. Kondisi ini meningkatkan potensi penyakit jantung dan stroke.
Bakteri yang paling banyak berkembang biak di mulut yang tak bersih adalah bakteri Streptococcus. Bakteri ini memang tak memiliki akses langsung ke dalam tubuh, tapi berpeluang masuk ke aliran darah ketika terjadi perdarahan pada gusi. Bakteri yang masuk ke dalam pembuluh darah dapat memicu terjadinya pembekuan darah yang akhirnya bisa menghambat suplai oksigen ke jantung dan otak.
Dengan demikian, hasil penelitian ini memperkuat studi yang pernah dilakukan di Skotlandia terhadap lebih dari 11 ribu orang dewasa. Studi ini menemukan bahwa orang dengan kesehatan gigi dan mulut buruk beresiko 70 persen lebih tinggi terkena penyakit jantung. Untuk itu, Anda wajib menjaga kesehatan gigi dan mulut. Tak hanya dengan rajin menggosok gigi dan menggunakan benang gigi usai makan, tapi juga melakukan kunjungan rutin ke dokter gigi. Bagaimanapun gigi merupakan aset yang sangat berharga.

2.4 Pemicu dan mulai terjadinya hipersensitif dentin 
Pemicunya berupa rangsangan terhadap tubulus dentin yang terbuka seperti taktil atau sentuhan, uap, kimiawi dan rangsangan panas atau dingin. Namun, rangsangan dingin merupakan rangsangan yang paling sering menyebabkan hipersensitif dentin. Dimana rangsangan dingin menyebabkan gerakan cairan ke luar dan menghasilkan respon saraf lebih cepat dan besar bila dibandingkan dengan rangsangan panas yang menyebabkan gerakan cairan ke arah dalam. Hal ini dapat menjelaskan bahwa adanya respon yang cepat dan hebat terhadap rangsangan dingin dibandingkan dengan respon yang lambat terhadap rangsangan panas. Oleh karena itu, perubahan tekanan sepanjang dentin akan mengubah reseptor nyeri pada daerah pulpodentinal. 
Seperti yang dijelaskan pada teori hidrodinamik bahwa pergerakan cairan dalam tubulus dentin (ke dalam dan ke luar) akan menyebabkan stimulus pada saraf pulpa. Dan teori hirodinamik juga menyimpulkan bahwa hipersensitif dentin dimulai dari dentin yang terpapar mengalami rangsangan, lalu cairan tubulus bergerak menuju reseptor saraf perifer pada pulpa yang kemudian melakukan pengiriman rangsangan ke otak dan akhirnya timbul persepsi rasa sakit.
Beberapa pasien yang terkena termal dingin dan panas biasanya giginya terasa ngilu. Jika permukaan marginal pada bukal gigi akan sensitif untuk dingin atau sentuhan mekanis, kasus yang utama permukaan akar sensitif menyebabkan resesi gingiva. Biasanya pada kasus yang lain diakui hipersensitivitas adalah bleaching (pemutihan) gigi. Ketika sensitivitas dapat membuat pasien mulai menyikat gigi pada daerah yang sensitif maka hal itu akan menambah perkembangan dari inflamasi gingiva dan sensitivitas meningkat. Termal sensitivitas di atas permukaan oklusal mungkin mengindikasi restorasi yang salah atau pemakaan pada permukaan oklusal yang berlebihan mempengaruhi nervus pada gigi. Tekanan sensitivitas dapat diindikasi dengan kuat atau restorasi fraktur atau fraktur gigi. Banyak pasien biasanya bertanya apa yang membuat gigi mereka sensitif. Respon yang positif harus diikuti dengan teliti pada gigi dari berbagai sudut untuk mendeteksi vertikal dan horizontal yang benar atau fraktur enamel. Kaca gigi dapat digunakan untuk melihat kondisi gigi dengan bantuan cahaya lampu. Daerah sensitif harus dicatat pada rekam medik pasien dan dipertimbangkan untuk rencana perawatan yang selanjutnya.
  


Gambar 2.3 Gambaran etiologi dan mekanisme terjadinya hipersensitif dentin (Strassler HE, Drisko CL, Alexander DC).
Sumber: (http://www.insidedentalassisting.com)

2.5 Mencegah Gigi Sensitif
Jika gigi sensitif, terdapat beberapa langkah simpel namun penting yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah gigi sensitif diantaranya: 

  1. Selalu menjaga kebersihan gigi dan mulut, dengan menyikat gigi dua kali sehari.
  2. Menggunakan pasta gigi khusus gigi sensitif dua kali sehari secara teratur
  3. Tidak melakukan penyikatan gigi dengan tekanan yang terlalu kuat
  4. Menggunakan sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut
  5. Mengurangi konsumsi makanan/minuman yang banyak mengandung asam
  6. Hindari kebiasaan menggertak-gertakkan gigi saat sedang diam dan saat tidur
  7. Berkunjunglah ke dokter gigi secara rutin untuk memeriksakan kondisi gigi, serta berkonsultasi mengenai masalah yang ada pada gigi.
Selain itu, penderita gigi sensitif juga disarankan untuk tidak lekas menyikat gigi setelah makan. Menyikat gigi setelah makan bisa memicu terjadinya gigi sensitif karena pH di dalam mulut mengalami penurunan sehingga ada baiknya menunda menggosok gigi setelah makan atau melakukan sikat gigi 25 menit setelahnya. Saat menggosok gigi gunakan bulu sikat yang lembut tanpa harus menggosok dengan kuat.
Orang yang mengalami gigi sensitif disarankan untuk menggunakan pasta gigi yang mengandung potasium nitrat dan strontinum chloride seperti pasta gigi sensodyne.  Dengan penyikatan gigi 2x sehari secara teratur, Sensodyne membentuk lapisan perlindungan dalam gigi. Sensodyne bekerja masuk ke dalam lapisan gigi, memberikan perlindungan dari rasa ngilu. Tidak perlu khawatir perlindungan akan hilang ketika makan atau minum. Sensodyne mengandung formula teknologi NovaMin, yang dapat membentuk kembali lapisan mineral gigi yang alami untuk melindungi area gigi yang sensitif. Teknologi NovaMin bekerja apabila tercampur dengan saliva (air liur) menghasilkan ion-ion kalsium dan fosfat, yang merupakan materi pembentuk lapisan gigi. Cara kerja Sensodyne tergantung dari pada bahan aktif yang terkandung pada tiap-tiap varian. Berikut 2 bahan aktif yang terkandung pada varian Sensodyne:
1) Potassium Nitrat
Potassium Nitrat yang terkandung pada Sensodyne, bekerja menenangkan saraf, memberikan perlindungan dari rasa ngilu. Studi klinis menunjukkan bahwa Potassium Nitrat mampu membantu memberikan perlindungan dari rasa ngilu, dengan penggunaan rutin 2x sehari secara teratur.

Gambar 2.4 Kerja Dari Potassium Nitrat

Sumber: (http://sensodyne.co.id)

2) Stronsium asetat
Stronsium Asetat yang terkandung pada Sensodyne, menggantikan kandungan kalsium yang hilang dari dentin dengan cara menyumbat tubula dentin yang terbuka oleh karena terkikisnya lapisan email gigi maupun penurunan gusi. Hal ini menyumbat pergerakan dari cairan masuk ke tubula dentin yang terbuka dan menyebabkan rasa ngilu.
Gambar 2.5 Kerja Dari Stronsium asetat
Sumber: (http://sensodyne.co.id)



BAB III
PENUTUP
Simpulan
Gigi merupakan organ tubuh yang cukup sensitif. Permasalahan pada gigi sensitif bukanlah suatu penyakit, melainkan terdapatnya perubahan pada struktur gigi dan gusi. Tepatnya gigi sensitif terjadi karena ada penipisan pada lapisan email (lapisan luar gigi) sehingga lapisan tengah gigi, yang disebut dengan "dentin" menjadi terbuka. Dentin terdiri atas tabung-tabung kecil (tubula) yang menyambung ke ujung saraf dan dipenuhi dengan cairan. Apabila dentin yang terbuka ini terkena rangsang dari makanan/minuman yang dingin, panas, manis, ataupun asam dapat menyebabkan cairan ini untuk bergerak. Gerakan cairan inilah yang menyebabkan ujung saraf bereaksi, memicu timbulnya rasa ngilu yang pendek tajam.
Mencegah gigi sensitif yang terpenting dengan menyikat gigi dua kali sehari dengan tidak melakukan penyikatan gigi dengan tekanan yang terlalu kuat, menggunakan sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut, mengurangi konsumsi makanan/minuman yang banyak mengandung dingin, panas, manis, ataupun asam, menggunakan pasta gigi yang mengandung potasium nitrat dan strontinum chloride seperti pasta gigi sensodyne dan Berkunjunglah ke dokter gigi secara rutin untuk memeriksakan kondisi gigi, serta berkonsultasi mengenai masalah yang ada pada gigi.



DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2014. Gigi sensitif. http://sensodyne.co.id/tentang-gigi-sensitif/apakah-yang-menyebabkan-gigi-sensitif.aspx. (Diakses tanggal 12 April 2014).

Anonim. 2014. Proses Terjadinya Hipersensitif Dentin. http://www.deherba.com/hipersensitif-dentin.html.  (Diakses tanggal 12 April 2014).

Meilia. 2014. http://mediaIndonesia.com/2011/04/Gigi Sensitif.html. (Diakses tanggal 29 Maret 2014).

Pratiwi, 2007. Ilmu Gigi. Diterjemahkan oleh H. Purnomo dan Adiono. Jakarta: Universitas Indonesia.